Delphi or Pascal?

Delphi telah berkembang sedemikian rupa, termasuk juga pasang surutnya. Setelah Borland sempat merajai dunia pemrograman DOS dgn Turbo Pascal-nya, Borland memulai gebrakan di lingkungan Windows dgn sederetan rilis2 Delphi. Ada semacam “budaya” di Delphi dimana versi ganjil biasanya lebih baik dan lebih stabil dibanding versi genapnya. Bahkan hingga hari ini, masih banyak developer Delphi yg setia dgn Delphi 7 atau bahkan Delphi 5. Keduanya diklaim sbg rilis Delphi terbaik yg pernah dibuat Borland.

Perusahaan pembuat Delphi juga mengalami pasang surutnya sendiri di dunia bisnis. Setelah sempat berganti nama menjadi Inprise, namun akhirnya balik kucing ke nama awalnya, yaitu Borland. Namun divisi pembuat Delphi dipisahkan dari Borland menjadi anak perusahaan bernama CodeGear yg kemudian dibeli atau diakuisisi oleh Embercadero. Yg disebut terakhir masih melanjutkan pengembangan Delphi dgn merilis Delphi 2009 baru2 ini.

Dari sisi teknologi, Delphi juga mengalami pasang surut. Walaupun sempat merajai di lingkungan win32, Delphi mencoba mengikuti tren multiplatform dgn merilis kembarannya untuk platform linux32 dgn nama Kylix. Sayang sekali, Kylix tidak bertahan lama krn pola bisnis yg diterapkan kurang pas untuk dunia Linux yg nyaris identik dgn paradigma free (sebagian besar org mengartikannya sbg gratis). Perusahaan pembuat Delphi belajar dari pengalaman itu, nampaknya ogah2-an untuk meneruskan bisnis di Linux dan memfokuskan diri ke lingkungan Windows.

Namun, di Windows pun juga terjadi pergeseran teknologi dgn mulai dikenalkannya .Net. Setelah mencoba peruntungan di .Net dgn merilis Delphi 8 hingga Delphi 2006, yg sayangnya juga kurang sukses, akhirnya Delphi dikembalikan ke habitat asalnya: native win32. Rilis Delphi terakhir, yaitu Delphi 2009, mencoba mengukuhkan eksistensi dirinya di dunia native win32.

Sekali lagi, perkembangan teknologi bergeser dari yg semula berbasis desktop menjadi berbasis web. Aplikasi berbasis desktop, walaupun masih dibutuhkan, namun seiring dgn semakin murah dan terjangkaunya internet, sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Delphi dgn segala keterbatasannya, mencoba untuk mengikuti tren ini, dgn andalan VCL for web, yg sekali lagi juga kurang sukses. Praktis, Delphi nyaris tak bergeming dari habitat aslinya, yg semakin hari terasa semakin terbatas dan ketinggalan teknologi. Apalagi setelah booming jargon web 2.0 -dgn Ajax sbg ujung tombaknya- Delphi semakin terabaikan di hiruk pikuknya software development.

Apakah Delphi lalu mati? Mungkin. Tergantung bagaimana pengguna memanfaatkannya. Jika pengguna membatasi lingkungan pada platform native win32, tentu saja Delphi masih sangat berjaya. Dgn sedikit usaha ekstra, Delphi bahkan masih bisa digunakan untuk membangun aplikasi web, asal masih di platform native win32. Tapi, untuk platform selain itu, bahkan di native win64, boleh dibilang Delphi gak mampu berbuat apa2. Apalagi untuk platform non-Windows, praktis Delphi sudah mati.

Lalu, apakah perlu untuk berpindah ke bhs lain? Java atau C# misalnya? Jika pengguna hanya berharap pada Delphi, mungkin perlu, atau bahkan harus. Tapi jika pengguna berharap pada Pascal, bahasa pemrograman yg digunakan oleh Delphi, rasanya tidak perlu. Pascal jauh lebih besar dari Delphi! Delphi hanya salah satu “anak” dari Pascal. Jika pengguna mau membuka mata dan wawasan pada Pascal, alih2 hanya pada Delphi, maka Pascal masih sangat hidup dan sehat.

Dgn Pascal, ada banyak alternatif pilihan. Pengguna bisa bekerja lintas platform, baik secara sistem operasi maupun arsitektur perangkat keras, termasuk perangkat bergerak. Linux? Mac? WindowsCE? Intel? PPC? ARM? semuanya terjangkau oleh Pascal. Pengguna juga bisa bekerja di basis desktop maupun basis web dgn segala teknologi terbarunya. Untuk framework web, tersedia dari yg sederhana seperti Powtils hingga yg kompleks seperti ExtPascal atau Morfik. Banyak sekali pilihan teknologi tersedia di Pascal. Dengan satu nilai plus: kode Delphi masih bisa digunakan baik tanpa atau dgn sedikit penyesuaian.

So, Anda pilih mana: Delphi or Pascal? 😉

20 Responses to Delphi or Pascal?

  1. kakadelphi says:

    Sorry for my terrible English, because i speak Pascal … 😉

  2. Delphi nama yg bagus, tapi sayang sy ga tau apa itu Delphi… 😀

  3. bee says:

    @benwal:
    Delphi itu juga bhs kok, semacam bhs Indonesia, tapi selain bisa dipahami manusia, Delphi juga bisa dipahami komputer. 😀

  4. Dewi says:

    Masih setia sama Delphi Pak dgn Win32nya, dah cukup buat saya yang muter2 dilingkungan dekstop.Thx sharenya 🙂

  5. sholic says:

    apakah ada yang punya sofwer untuk penarikan undian?

  6. Lola says:

    nice posting..

  7. Allies_Xposs says:

    mas…bee….
    tolong bos.. kasih sedikir referensi / ide / kisi2 /keyword mengenai delphi / lazarus dan RDBMS (Firebird/interbase) untuk Win Ce….
    masih blank neh mas bee

    PM aja mas bee ke xpossallies@gmail.com

    thanks ya

  8. bee says:

    @allies_xposs:
    Wah, aku sendiri belum pernah pake FPC/Lazarus untuk programming di wince. Belum ada kebutuhan ke arah itu. Tapi untuk awalan, mungkin bisa mulai dari sini. Selanjutnya, silakan ikuti tautan2 yg tersedia di situ. Atau, bisa juga dari sini (trus klik tombol “search”-nya). Di situ banyak informasi kesuksesan penggunaan FPC/Lazarus untuk wince. Plus, tentu saja, jgn lupa: googling. 😀

  9. mbahsomo says:

    Salut buat mas bee.
    Salam kenal dari Dunia Maya

  10. allies says:

    Mas Bee….thanks ya….
    heheh… ngerepotin lagi neh…
    gwe punya sq command :
    ” Select a.p_tgl,a.P_sku,b.m_nama,Sum(a.p_qty) as qty,a.p_sel from myss a left join pos01 b on a.p_sku=b.m_sku where p_tgl=’01/01/2009′ and p_lok=’01’ and p_meja=’R301′ and p_flag=’ ‘ ”

    indexnya table MYSS :
    1. MYSS1(p_tgl,plok,p_mej,p_flag)

    baru 3 hari ini tidak bisa mendapatkan recordnya. padahal sebetulnya ada.
    kenapa ya mas bee ?? kok tiba2 ga bisa dapatkan data recordnya. padahal ini sudah berjalan hampir 1 thn.

    tolong solusinya…
    and kalau boleh minta yahoo emailnya. biar aku Add di YM ku.
    thanks

  11. bee says:

    @allies:
    Lebih baik kamu join delphindo atau delphi-id dan utarakan masalahmu di sana. Yakin deh, akan banyak temen yg lebih jago dari saya akan membantu Anda dgn senang hati. 🙂

  12. bajoel says:

    good post…
    PASCAL itu bahasa pertama yang saya kenal setelah bahasa ibu saya..hehe

  13. rehmoe says:

    salam kenal,

    posting yg menarik, ternyata gitu ya pasang surutnya delphi..

    apalagi informasi Powtils,ExtPascal atau Morfik…barang baru bagiku…

    kalo masBee sendiri antara
    delphi & pascal pilih yg mana?

  14. robi says:

    sedih juga melihat nasib delphi.
    saya juga punya ikatan emosional dengan delphi karena berkat delphi-lah saya memutuskan terjun ke dunia pemrograman, padahal background saya geologi, jauh banget ya

  15. cahyo says:

    @robi: he..he..he..aku juga orang geologi yg kecemplung di delphi.
    mas, bee, aku bermula dari pascal yg beralih ke delphi…
    sekarang sedang mencari selingkuhan.. ke QT atau Lazarus ?
    beberpa klien sy sedang migrasi ke linux, sementara ini sy pake
    aplikasi yg sy bangun pake delphi diinstall ke linux via WINE.
    so far its stable…
    tapi aku ingin bangun aplikasi yg native linux .
    Ada saran pake Lazarus or QT (atau lainnya yg visual) ?

    Tx.

  16. cahyo says:

    Qt melalui Lazarus?
    Wah baru dengar saya. (gaptek nih…)
    Tolong om dimana sy bisa cari referensinya?

    Oya ada cerita menarik, dulu sy pernah bikin program sekalian buat alat untuk pengetesan sumur minyak bumi, sukses..
    bikin simulasi peta bawah tanah…sukses
    Tapi…
    sekitar tahun 2004, disuruh bikin program POS..mati kutu aku..
    ketika bikin nota…untuk ngeprin sesuai kebutuhan..
    Setelah googling….
    Disitulah saya pertama kali kenal dengan orang yang saya anggap
    berjasa (walaupun beliaunya ga kenal aku), yaitu
    Om BISMA JAYADI…
    Tx atas kebaikannnya Jazzakumullah…

    • Bee says:

      QT itu widget library utk membangun window manager. LCL itu wrapper utk widget library, semacam VCL di Delphi. Lazarus adalah IDE utk Free Pascal berbasis LCL. Beberapa widget library yg sudah didukung oleh LCL antara lain GTK (Gnome), QT (KDE), GDI (Windows), dan Carbon (Mac OSX). Gak usah pusing ama istilah2 itu, cara pakenya di Lazarus gak ada bedanya, nyaris sama seperti kita pake VCL di Delphi dan Windows. Bedanya baru terasa saat run-time (hasil kompilasi). Mulai dari mana? Mulai dari Lazarus dan LCL, gak sulit kok. Berpindah widget library di Lazarus semudah mencentang pilihan dan compile ulang. Silakan bereksperimen sendiri ya. Selanjutnya, silakan gabung dgn pascal-id.org ya, banyak pakar FPC/Lazarus di sana. 🙂

      Itu program2 yg sudah dibikin, kayaknya keren2 tuh. Pasti bikinnya susah, ada simulasinya segala. Hebat! *menjura*

      Tentang ngeprint, kayaknya itu komponen TRAWPrinter ya? Nggak usah berterima kasih, itu komponen abal2, siapa pun bisa bikin. Hehehehe… saya bahkan udah gak punya source code-nya. Banyak komponen/code buatan saya bertebaran di internet, sementara saya sendiri udah lupa dan kehilangan source code-nya. Alhamdulillah kalo bisa memberi manfaat. Semoga bisa jadi tabungan amal jariyah saya kelak. Aaamiiinnn… 🙂

  17. cahyo says:

    Assalamu’alaikum,
    semoga mas Bee sehat dan dalam lindungan Allah swt. Amien.

    Lama ga nongol di komunitas programmer…
    Beberapa bulan ini lagi back to basic ke Teknik Geologi…

    Lagi ngobyek di Penataan Lingkungan, khususnya penanganan limbah..

    Ni kayaknya mulai in lagi i programming…
    terimakasih mas Bee atas pencerahannya mengenai Lazarus..
    Lagi mulai belajar nih..

    • Bee says:

      ‘Alaikum salam mas Cahyo. 🙂

      Punya akun twitter? Ikutan ngeramein #kamiskoding di twitter yuk! 🙂

Leave a reply to Bee Cancel reply