Ya, ini bukti bahwa kadang kesalahan dalam programming gak selalu krn hal2 yg rumit. Seringkali justru programmer dibikin pusing tujuh belas keliling gara2 kesalahan yg sepele. Justru krn sepele itu, programmer sering menganggap enteng dan gak nyangka bahwa hal yg sepele itu yg jadi sumber masalahnya.
Hari ini aku dibikin pusing hanya gara2 kelewatan untuk gak mencentang sebuah opsi. Krn kesalahan yg super-duper sepele itu, aku telah membuang waktu sekitar 4 jam. Seperti biasa, aku develop programnya di MacBook Pro menggunakan Lazarus. Kebetulan ini adalah aplikasi web, menggunakan ExtPascal. Namun gak seperti biasanya, kali ini aku melibatkan sebuah file konfigurasi untuk memudahkan penyesuaian nanti saat deployment dan implementasi.
Saat debugging, hal “aneh” terjadi. Seluruh nilai yg seharusnya diambil dari file konfigurasi selalu berisi nilai default, se-olah2 aplikasi gagal membaca isi file konfigurasi. Padahal file konfigurasi sudah berada di tempat seharusnya, dan seluruh nilainya bukan nilai default. Sudah aku cek permission file, lokasi file, lokasi executable, semuanya sudah benar. Baris-per-baris logika program aku petakan, aku pikir pasti ada yg salah dgn caraku membaca nilai dari file konfigurasi. Walaupun rasanya rada aneh juga sih, masa’ cuma baca nilai dari file konfigurasi aja salah sih, itu kan gampang banget. Tapi, tetep aja belum ketemu. Rasanya waktu itu bener2 misterius deh. 😀
Read the rest of this entry »